This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 26 Juli 2012

Tingkatan Motivasi


Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.[1] Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.[2]
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.[2]Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.[2]
Ada tiga jenis atau tingkatan motivasi seseorang, yaitu:
1. Motivasi Political
Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya siswa patuh pada gurunya karena takut dikenai sangsi jika melakukan kesalahan yang akan berakibat nilai akan jelek.
2. Motivasi Emosional
Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan didalamnya. Dia mau melakukan sesuatu atau belajar karena dia ingin mencapaisuatu sasaran atau prestasi tertentu.
c. Motivasi Spiritual
Yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih sayang pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. 

Koin untuk KPK


Awalnya cuma slip of tongue, alias keseleo lidah, ketika Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengutarakan kekesalannya karena anggaran pembangunan gedung baru lembaga antikorupsi itu tak kunjung disetujui Komisi III DPR. Bambang mengatakan KPK bisa saja minta saweran dari masyarakat kalau DPR terus menyandera anggaran Rp200 miliar yang sesungguhnya sudah dialokasikan Kementerian Keuangan itu.
Reaksi keras segera meluncur dari Senayan. Salah seorang anggota Komisi III menuding Bambang tidak etis, masih bergaya LSM yang suka minta sumbangan sana sini, dan mencoba membenturkan DPR dengan rakyat. Sejumlah anggota lainnya mengamini tudingan tersebut. Ketua DPR Marzuki juga dengan tegas menolak ide saweran tersebut.

Tapi, di luar Senayan, masyarakat langsung bergerak. Para pedagang kaki lima segera mengumpulkan uang recehan dan keesokan harinya mereka datang ke KPK dengan sebuah amplop berisi Rp1 juta. Amplop sumbangan tersebut diterima Ketua Komite Etik KPK Abdullah Hehamahua, namun uangnya dikembalikan karena undang-undang memang tidak mengizinkan KPK mengelola dana masyarakat.
Aksi dukungan para pedagang kaki lima itu dalam waktu singkat berkembang menjadi sebuah gerakan nasional bernama Koin untuk KPK. Pengumpulan koin secara serempak dan tanpa komando berlangsung di hampir seluruh penjuru Tanah Air. Dari anak TK sampai pejabat tinggi ikut menyumbang. Di Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyatakan siap menyumbang sebesar dua-tiga kali gajinya sebagai gubernur. Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda juga berjanji menyumbangkan satu bulan gaji.
Terlalu besar risiko politik yang harus ditanggung DPR jika bermain-main dengan hak anggaran yang dimilikinya. Citra DPR, sebagai salah satu lembaga terkorup di Indonesia, akan semakin terpuruk apabila tidak segera merespons reaksi publik untuk segera menyetujui pembangunan gedung KPK.

Gerakan Koin untuk KPK tidak boleh dianggap remeh. Ia merupakan bagian dari mosi tidak percaya dari rakyat. Dan itu tidak elok bagi pembangunan demokrasi di negeri tercinta ini

sumber:inilahjabar.com

Posisi menentukan prestasi


Posisi menentukan prestasi ,kalimat tersebut sering terucap oleh kita yang masih duduk di dunia pendidikan.Kalimat tersebut mungkin lebih sering diucapkan oleh orang orang yang masih ragu akan kemampuan yang dimilikinya untuk menjawab soal-soal ujian atau bisa dibilang juga tidak menguasai pelajaran ,mereka juga rela datang lebih pagi untuk mendapatkan posisi duduk yang sangat strategis untuk melihat ccontekan yang sengaja sudah di persiapkan dari rumah ataupun posisi yang paling bagus untuk melihat temannya yang capnya lebih pintar dari pada dia sendiri.

Terkadang saya juga termasuk pada golongan "mereka" seperti yang diatas itu ,namanya juga manusia sifat malas dan pelupa itu sangat melekat pada manusia tapi bisa juga karna situasi tertentu membuat mereka tidak sempat belajar pelajaran yang akan diujiankan (alesan),dengan duduk diposisi yang lebih leluasa untuk melihat contekan dan berdekatan dengan orang yang dicap lebih pintar dari kita .Itu semua bertujuan untuk mendapatkan nilai atau ipk yang bagus

IP yang bagus memang menjadi salah satu pembuktian belajar kita. Semakin baik IP kita menunjukkan kemampuan kita. Namun,jika didapat dari cara-cara culas seperti diatas, haruskah IP menjadi kebanggaan dan konsideran utama keberhasilan sebuah pendidikan. Disisi lain IP yang baik mendorong tumbuhnya kepercayaan kita pada orang tua. Ujung-ujungnya sudah jelas,semakin baik IP kita, kucuran uang bulanan semakin lancar,bahkan tidak segan-segan orang tua menambah sedikit bonus karena keberhasilan itu.
Dorongan mendapat nilai istimewa dan sistem evaluasi yang cenderung menempatkan nilai sebagai parameter utamanya bagai botol menemukan tutupnya.Karena nilai telah menjadi tujuan ,maka aneka cara ia tempuh agar terhindar dari marah bahaya bernama ISAKOM (Ikatan IP Satu Koma) atau cap sebagai mahasiswa abadi (Yang karena cintanya pada almamater rela berlama-lama di kampus).
Sepertinya nilai telah berubah menjadi esensi dari sebuah proses bernama pendidikan.Pendidikan dan lembaga yang menyediakan layanannya pun tidak ubahnya mesin-mesin pembuat nilai.


Pelajaran yang didapat dari EURO 2012


Pagelaran pesta bola terakbar di Eropa telah usai. Spanyol menghabiskan diri mereka sebagai juara 2x berturut-turut, sekaligus menyamai perolehan gelar juara milik Jerman sebanyak 3x. Empat gol Spanyol ke gawang Italia menjadi bukti terakhir yang mengatakan bahwa generasi emas mereka begitu digdaya dalam dunia sepakbola. Apalagi, Italia adalah tim yang mengalahkan kandidat kuat juara Euro 2012. 
Mengenai Spanyol yang menjadi juara, ini bukan sebuah keajaiban tapi memang karna kerja keras dari semua pemain dan official tim yang solid dan didukung kompetisi lokal yang baik dan boleh dibilang semua pemain inti dari timnas Spanyol adalah pemain inti dari klub yang dibelanya
Nah, sekarang kita akan paparkan, apa kira-kira pelajaran softskill yang dapat kita petik dari perhelatan EURO 2012 kemarin.
Yang pertama, sportivitas.
Apa sportivitas?
Sportivitas adalah Sikap adil (jujur) terhadap lawan; sikap bersedia mengakui keunggulan (kekuatan, kebenaran) lawan atau kekalahan (kelemahan, kesalahan) sendiri; kejujuran; kesportifan [2].

Yang kedua, kerja sama.
Apa yang dimaksud kerja sama dalam hal ini?
Dalam permainan sepak bola, dibutuhkan kerja sama yang baik antara pemainnya agar dapat berkolaborasi untuk mencetak dan mempertahankan angka. Karena permainan ini di samping kita harus memiliki skill individu, "teamwork skill" juga harus dimiliki oleh SEMUA pemain, iya, SEMUA pemain, baik penyerang, gelandang, bek, maupun kiper sekalipun. Maka dari itu para pemain sepakbola dibiasakan untuk hidup bersama agar dapat beradaptasi dengan karakter masing-masing orangnya. Dengan saling beradaptasi inilah salah satu cara untuk menumbuhkan "teamwork skill".

Senin, 18 Juni 2012

Agama Hanya Sebagai Wacana

Indonesia terdiri dari 5 agama besar yang di akui yaitu islam, katolik, protestan, hindu, dan budha dengan persentasa umat islam hampir 75%, umat kristen 20%, sisanya umat hindu dan budha. Secara kuantitas, Indonesia adalah negara dengan penduduk beragama islam terbesar di Indonesia, namun secara kualitas saya rasa Indonesia masih kurang jika di bandingkan dengan negara lain. Hal ini bisa di lihat pada kehidupan sehari-hari, banyak pencopetan, pemerkosa, korupsi, pembunuhan, dan tindak kejahatan lain yang di lakukan oleh orang yang beragama islam, padahal di islam sendiri hukuman untuk kejahatan tersebut sangatlah berat, yaitu potong tangan dan hukuman mati.

Agama itu selayaknya dijadikan sebagai sebuah aturan hidup yang tak boleh dilanggar sedikit pun. Sungguh ajaib manusia yang mengaku percaya akan keberadaan Tuhan namun bersikap pilih-pilih menjalankan semua perintah-Nya. Kebanyakan umat saat ini ketaatannya pada agama menuruti fungsi waktu. Ada saatnya ia taat pada agama, ada pula temponya ia ingkar. Seolah-olah agama itu profesi ; ada jam kerja, ada waktu cuti dan liburannya. Semua tergantung mood pribadinya belaka. Kadang shalat, kadang dugem. Sekali waktu pergi umrah, lain kali pesta narkoba.

Umat Islam, utamanya di Indonesia, nampaknya memang telah sangat terbiasa dengan keimanan yang merupakan fungsi waktu. Ketika masuk bulan suci Ramadhan, rasanya keberadaan night club, kedai minuman keras, pelacur, atau banci menjadi begitu tidak menyenangkan. Bahkan melihat orang yang seenaknya makan di jalan ketika kebanyakan orang melaksanakan shaum pun sudah membuat mata terasa tak nyaman. Para artis pun merespon logika yang digunakan di masyarakat ini dengan sangat baik. Kalau mau mendapat job melimpah di bulan Ramadhan, mereka pun rela menutup semua auratnya dengan baik. Sayang, tak satupun dari kebiasaan baik ini dilanjutkan sepeninggal Ramadhan.

Di kalangan tertentu, agama memang sangat efektif jika digunakan sebagai kedok. Namanya kedok, tentu fungsinya adalah untuk menutupi sesuatu. Logika kedok adalah logika penipuan. Beberapa ormas agama seperti : ??? (tidak perlu saya sebutkan lagi namanya) menguasai jalan menyerukan dan membanggakan agamanya tetapi ugal-ugalan di jalanan dengan kendaraan bermotor tanpa menggunakan helm dan sering menerobos lampu merah bahkan aparatpun tidak ada yang berani menilangnya. ujung-ujungnya ormas tersebut memukuli orang-orang yang lagi berlibur di monas, bahkan beberapa anggota dari ormas tersebut ada yang membawa senjata api. Padahal dalam agamanya tidak di ajarkan untuk berbuat seperti itu, alih-alih ingin menyerukan agamanya eh malah memperburuk citra agamanya di mata orang lain. Hal tersebut sebaiknya tidak ditiru oleh orang-orang beragama yang memiliki pemikiran lebih rasional di banding ormas-ormas seperti itu. seharusnya kita, aparat, dan terutama pemerintah harus beranggapan bahwa mereka adalahnajis yang harus segera di bersihkan, agar tidak mempermalukan agama kita ini dimata agama lain.

Sabtu, 16 Juni 2012

Sudahkah Berkarakter?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia belum memasukkan kata karakter, yang ada adalah kata ‘watak’ yang diartikan sebagai: sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat. Dalam risalah ini, dipakai pengertian yang pertama, dalam arti bahwa karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi ‘positif’, bukan netral. Jadi, ‘orang berkarakter’ adalah orang punya kualitas moral (tertentu) yang positif. Dengan demikian, pendidikan membentuk karakter, secara implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang didasari atau berkaitan dengan dimensi moral yang positif atau yang baik, bukan yang negatif atau yang buruk.


seorang pelajar ada 10 pribadi pelajar yang berkarakter yaitu : 

1.Berakhlak

Mengucapkan salam ketika memasuki pintu gerbang sekolah, bertemu guru, staf, karywan dan sesama teman, Makan dan Minum sesuai aturan Islam,serta memiliki sikap saling menghormati
2.Sholat Lima Waktu

Senantiasa melaksanakan sholat lima waktu secara berjamaah di Masjid sekolah atau lingkungan tempat tinggal
3.Mecintai Ilmu

Senantiasa rajin belajar, mengikuti kajian-kajian Islam dan kajian Ilmiah, dan Rajin Membaca serta siap untuk berprestasi

4. Disiplin

Datang kesekolah maksimal 10 menit sebelum bel masuk dibunyikan

5. Rapi dan Bersih

Menggunakan Seragam sesuai dengan ketentuan, lengkap dengan atribut sekolah serta selalu bersih dan Membuang Sampah pada Tempatnya

6. Peduli

Memiliki kepedulian terhadap sekolah, guru, sesama dan kepada lingkungan sekitar
7.Aktif Berorganisasi

Ikut serta dalam kegiatan organisasi sekolah, eskul, keremajaan atau kepemudaan dan aktif pada organisasi yang positif di lingkungan tempat tinggal
8.Bersemangat

Memiliki semangat juang yang tinggi, tidak pantang menyerah dalam menghadapi masalah dan tahan banting terhadap ujian atau cobaan.
9.Percaya Diri

Siap tampil menjadi yang terbaik baik disekolah maupun di lingkungan Masyarakat
10.Bersahabat

Memiliki rasa persahabatan yang tinggi antar sesama

hasil bercermin 10 kepribadian diatas terhadap pribadi saya sendiri mungkin saya bisa digolongkan kepada orang yang belum berkarakter namun saya selalu berusaha untuk dapat menjadi seorang yang berkarakter yang baik seperti diatas,amin

Teknik Terbaik Pemerintah Untuk Membatasi BBM


Presiden menyatakan, pemerintah harus benar-benar serius menjaga pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen serta menjaga fiskal tetap aman tanpa harus melakukan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara lagi.

”Dengan harga BBM yang tidak naik dewasa ini, harus ada opsi dan solusi lain. Kalau tidak ada tindakan-tindakan lain yang kita lakukan dengan penuh tanggung jawab, perekonomian kita menuju ke arah yang tidak sehat. Itu tidak kita kehendaki,” kata Presiden.


Dan pada 1 April pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan harga BBM dan ternyata kebijakan tersebut sangat meresahkan warga dan hasilnya demo dimana-mana.Setelah melihat kejadian yang terjadi tersebut pemerintah menunda kenaikkan harga BBM tersebut.Gagal menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kini pemerintah menempuh alternatif lain yaitu membatasi konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan tertentu. Dengan alasan mejalankan penghematan energi yang diprogramkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ada beberapa aspek yang akan diperketat salah satunya adalah konsumsi BBM.

Disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, pembatasan BBM harus dijalankan mengingat harga BBM dunia melambung. “BBM itu mahal, kita harus siapkan energi alternatif,” katanya.

Kemungkinan rencananya pemerintah akan melarang mobil berkapasitas mesin diatas 1.500 cc untuk mengkonsumsi BBM bersubsidi. Yang artinya pemerintah meminta masyarakat yang memiliki kendaraan diatas 1.500 cc untuk membeli BBM non subsidi. Untuk langkah awal kebijakan ini sudah dibelakukan untuk para pegawai pemerintahan. Hanya saja untuk sosialisasi ke masyarakat, pemerintah masih memikirkan dengan penandaan tertentu, misalnya menggunakan stiker untuk penandaan kendaraan dengan kapastitas mesin 1.500 cc. untuk pelaksanaannya pemerintah juga masih mengkaji ulang alternatif ini agar bisa diterima masyarakat luas.

Yang dibutuhkan oleh Indonesia saat ini bukan usaha efisiensi "kecil-kecilan", melainkan diperlukan sebuah revolusi dalam mencari sumberenergi. Meminjam istilah revolusi dalam kaitannya dengan revolusi industri yang mengubah dunia "kuno" menjadi dunia modern yang kita lihat saat ini; sebuah dunia yang rakus akan energi fosil. Indonesia sudah waktunya bangun dan menyadari betapa sekarang saatnya telah tiba untuk mulai meninggalkan bahan bakar fosil, yang cepat atau lambat akan habis, dan akhirnya harus beralih ke energi yang unlimited, berlimpah dan tidak pernah habis bahkan terbarukan. Serta hendaknya kita mulai menyadari bahwa selama ini telah menyia-nyiakan potensi sumber energi yang berlimpah yang sebenarnya telah kita miliki,salah satunya  Gas bumi.Gas bumi mungkin lebih beruntung dibanding minyak bumi Indonesia karena dieksploitasi belakangan, sehingga cadangannya relatif masih melimpah. Juga ditemukannya gas shale, CBM serta dengan tekhnologi yang semakin efisien, seharusnya gas mulai menggantikan minyak bumi. Saat ini gas masih berlimpah dan murah, namun karena infrastruktur di dalam negeri belum siap, maka sebagian besar diekspor. Bahkan kita pun dianugerahi tanaman yang bisa menghasilkan bio diesel, semacam pohon jarak, dan lainnya. Bahkan saudara tua kita, Nippon, di jaman 45-an pun sudah mulai melirik pohon jarak untuk pelumas dan bahan-bakar. Sayangnya kita terlanjur terbuai oleh minyak bumi, sehingga tidak sempat melanjutkan ide kreatif dari saudara tua kita itu.