This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 22 April 2012

Langkah Tegas FIFA Untuk PSSI




FIFA mengambil langkah tegas terkait kisruh di tubuh PSSI. Dalam situs resminya, FIFA dengan tegas menyatakan mengambilalih Komite Eksekutif PSSI saat ini.

"Komite Darurat FIFA memperkirakan bahwa kepemimpinan PSSI saat ini tak memiliki kontrol terhadap sepakbola di Indonesiayang terlihat dari gagalnya mengontrol liga yang berada di luar (Liga Primer, LPI) yang terbentuk tanpa campur-tangan PSSI atau dari fakta bahwa mereka tak bisa mengorganisir kongres yang mana tujuannya adalah untuk mengadopsi electoral code dan membentuk Komite Pemilihan.

"Menyusul kejadian yang berkaitan dengan Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI), Komite Darurat FIFA telah memutuskan pada 1 April 2011 bahwa, mengacu pada pasal 7 paragraf 2 pada Statuta FIFA, Komite Normalisasi akan mengambilalih Komite Eksekutif PSSI saat ini," demikian tulis FIFA dalam situs resminya.
Dalam statemen tersebut juga, FIFA mengatakan bahwa kepemimpinan PSSI saat ini gagal mengontrol pesepakbolaan Indonesia dengan baik. Sebagai contoh, adalah munculnya Liga Primer Indonesia sebagai liga selain Liga Indonesia.
Misi dari Komite Normalisasi adalah: untuk menyelenggarakan pemilihan yang berdasarkan electoral code FIFA dan statuta PSSI sebelum 21 Mei 2011; untuk membuat liga yang berada di luar itu di bawah kontrol PSSI atau menghentikannya sesegera mungkin; untuk menjalankan kegiatan sehari-hari PSSI di bawah spirit rekonsiliasi demi kebaikan sepakbola Indonesia."
"Komite Normalisasi terdiri dari dari insan sepakbola Indonesia yang tidak akan bisa duduk dalam sebuah posisi di PSSI dan akan bertugas sebagai Komisi Pemilihan. Juga dikonfirmasikan, ketidaksahan dari empat kandidat yang mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI, yang mana keempatnya telah ditolak oleh Komite Banding PSSI pada 28 Februari 2011."

Dengan munculnya statemen ini, FIFA dengan tegas sudah menyatakan bahwa PSSI sudah tak kredibel lagi untuk mengelola persepakbolaan di Indonesia.







Sumber : http://sport.detik.com/sepakbola/read/2011/04/04/224403/1608513/76/fifa-ambil-alih-exco-pssi?b99110170

Sabtu, 21 April 2012

Infrastruktur di Indonesia

Infrastruktur di Indonesia kian hari kian dipermasalahkan oleh sejumlah kalangan, baik dari sisi pengamat, masyarakat, maupun dari sebagian kalangan regulator. Entah ini mengindikasikan kearah mana perihal infrastruktur di Indonesia. Tapi, yang perlu digarisbawahi adalah perihal infrastruktur ini masih menjadi kendala yang harus diselesaikan dengan baik.

Berbicara infrastruktur, maka bila dilihat dari sisi pemberitaan dari media massa, bisa kita lihat bahwa masalah infrastruktur ini sering menjadi makanan para awak media untuk mendorong dan membantu dalam akselerasi pembangunan infrastruktur yang baik dan berkesinambungan, yang tentu pada akhirnya nanti berdampak kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepanya. Dan, hal itu tidak hanya kepada pertumbuhanya saja, melainkan pula kepada meminimalisir angka kemiskinan dan memperluas lapangan pekerjaan di Indonesia.

Bahkan, disinyalir dengan adanya percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, maka perekonomian kita tidak perlu lagi bergantung kepada keuntungan dari hasil ekspor. Karena, meski ekspor kita mengalami pelemahan, hal itu tidak perlu ditakutkan, karena baiknya dan mumpuninya infrastruktur kita akan mengundang para investor asing masuk kedalam Indonesia dan menanamkan investasisnya di Indonesia.

Dan, capital Inflow yang masuk dengan deras, akibat dari baiknya infrasturktur, akan bisa digunakan untuk membenahi sektor-sektor yang bisa dijadikan fondasi untuk perekonomian bangsa, yang pada akhirnya Indonesia bisa menjadi negara mandiri, yaitu dengan berbasis kepada perekonomian domestik, dan penanaman investor asing dampak dari baiknya infrastruktur yang baik.

Dalam pelaksanaanya untuk menciptakan kualitas layanan infrastruktur yang baik, beragam dan terjangkau. Pemerintah harus mempunyai langkah – langkah yang taktis dan strategis. Yang utama adalah menciptakan kemudahan dalam proses tender dan perizinan proyek dalam 1-2 tahun kedepan. Tetapi proses pemilihan tersebut harus transparan, akuntabel dan kompetitif agar investor terpilih dapat memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Dan tidak kalah penting peran dari daerah tersebut. Kadang otonomi daerah yang memberi kewenangan besar kepada daerah dalam beberapa hal justru menjadi sumber kemacetan pembangunan. Sehingga dibutuhkan sinergi dari pemerintah pusat, daerah dan para penanam modal untuk merealisasikan pembangunan tersebut sehingga semua pihak tidak ada yang dirugikan


Dampak besarnya biaya pilkada pada kesejahteraan rakyat



Pemilihan kepala daerah (pilkada) kerap dituding menghabiskan banyak biaya. Salah satu biaya yang cukup tinggi adalah “ongkos politik” yang harus dibayarkan calon-calon gubernur kepada partai politik? Benarkah? Meski Pilkada Jakarta baru akan berlangsung beberapa bulan lagi, namun suhu politik di kota ini semakin meningkat. Sejumlah bakal calon gubernur telah sibuk memasang spanduk, baliho dan atribut lainnya di sudut-sudut kota.

Entah berapa banyak uang yang dihamburkan oleh para calon ketika mereka memasang spanduk, baliho, stikker, kaos atau atribut lain? Itu baru di awal-awal. Entah berapa banyak lagi biaya yang akan dikeluarkan oleh masing-masing calon ketika gong pilkada benar-benar ditabuh. Tapi ketika gaung pilkada ini mulai bergema, sebuah berita mencengangkan beredar.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi,mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan seorang calon kepala daerah untuk pilkada mencapai puluhan hingga ratusan miliar rupiah.Sementara itu, menurut dia, gaji seorang kepala daerah tidak cukup untuk membayar keseluruhan biaya pilkada tersebut, sehingga muncul pendapat salah satu pemicu kepala daerah melakukan korupsi adalah untuk membaya biaya pilkada yang mahal.
Selain biaya pilkada yang mahal, Gamawan mengatakan, penyebab kepala daerah melakukan korupsi karena ada niat untuk memperkaya diri, bukan untuk mengabdi pada masyarakat.

Namun kita jangan lupa bahwa antara pilkada dengan kesejahteraan mempunyai korelasi signifikan antara pemimpin yang terpilih dengan kondisi kesejahteraan rakyat. Karena pemimpin yang baik tidak hanya mengumbar janji akan memberikan kesejahteraan pada saat dan menjelang Pilkada, tapi membuktikan janji-janjinya saat dirinya memegang kekuasaan.

“Kami menjanjikan kesejahteraan rakyat, kami berikrar akan meminimalisir kemiskinan, kami memiliki program kesehatan dan pendidikan gratis untuk rakyat.” Ungkapan inilah yang kentara kita dengar keluar dari mulut kandidat yang belum terpilih di hadapan rakyat. Namun belum tentu hal ini akan terealisasi setelah pemimpin tersebut menjabat kepala daerah.

Banyak yang mengkampanyekan untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah), namun sangat jarang kandidat berkampanye bagaimana meningkatkan pendapatan perkapita rakyat per tahun.

Padahal kalau pendapatan rakyat meningkat maka akan jadi stimulus dalam peningkatan produksi barang dan jasa, dengan demikian akan terjadi penurunan pada tingkat kemiskinan.

Untuk mencapai itu semua adalah dengan cara meningkatkan kualitas pilkada itu sendiri. Bagaimana upaya meningkatkan kualitas pilkada itu? Pertanyaan ini memang sulit di jawab di tengah-tengah apatisme rakyat terhadap politik. Sikap diam dan kurangnya pemahaman politik rakyat semakin memperparah merosotnya kualitas pilkada.

Hal ini di perparah lagi dengan dominasi modal besar serta kepentingan keluarga dan kroni para kandidat masih menjadi momok besar dalam menciptakan pilkada yang berkualitas. Cermin demokrasi dalam pilkada masih sebatas pada kulitnya saja, belum mencerminkan pilkada yang berorentasi memperbaiki taraf ekonomi rakyat, meningkatkan pendapatan perkapita rakyat, bukan malah meningkatkan pendapatan perkapita pejabat dan kroni - kroninya.

Akhirnya apa? Hanya menciptakan lapangan kerja bagi dua kelompok saja setiap selesai pilkada yaitu kepala daerah dan wakilnya. Sedangkan rakyat tetap tidak mendapatkan hasil apapun dari proses panjang pilkada. Lagi - lagi rakyat hanya menjadi objek politik bukan di jadikan subjek politik. Padahal suara sah itu milik rakyat yang seharusnya memiliki kekuasaan penuh untuk menentukan arah ekonomi politik.

Perilaku materialistik dan konsumtif masyarakat dan sistem politik yang masih mendewakan materi memaksa seorang calon pejabat melakukan permainan uang(money politic) dalam pilkada.

Beberapa kandidat misalnya harus mengeluarkan rupiah untuk mencari “kendaraan tumpangan” bernama parpol. Di sini harus seiring sejalan antara “kekuasaan” parpol, dan tingkat “kemampuan” sang kandidat membayar tumpangannya. Maka terjadilah apa yang disebut sebagai politik transaksional.

Politik transaksional adalah politik pertukaran atau politik dagang. Siapa memperoleh apa dan yang lain dapat apa. Liberalisasi politik yang luar biasa di Indonesia menumbuhsuburkan praktik politik ini. Liberalisme politik juga membuat semua orang terjebak dalam lingkaran setan individualistis. Hal ini cenderung berakhir dengan kompromi atau akomodasi kepentingan elite-elite politik saja.

Maka jangan heran jika kemudian substansi demokrasi dalam Pilkada menjadi tereduksi. Akhirnya, kepala daerah yang terpilih secara demokratis nantinya, konsentrasi lebih pada pengembalian modal ketimbang membangun masyarakat yang diwakilinya

Dominasi Perusahaan Asing di Indonesia




Indonesia adalaha negara yang akan dengan sumber daya alamnya tetapi Indonesia belom bisa memkasimalkan sumber daya alam tersebut secara maksimal oleh perusahaan tambang milik Indonesia dan akhirnya bangsa luar atau perusahaan tambang asing melihat suatu peluang yang bagus untuk membuka cabang di Indonesia untuk meraup keuntungan dari negara kita.Bisa kita ketahui selama ini memang perusahaan tambang asing biasa dibilang lebih unggul dari pada perusahaan tambang di Indonesia, bisa kita lihat dengan contohnya perusahaan Pertamina kalah dengan perusahaan asing yaitu Chevron, Pertamina hanya bisa menghasilkan 100.000 barel minyak / harinya tetapi jika kita bandingkan dengan perusahaan Chevron, Chevron bisa menghasilkan 430.000 barel minyak / harinya, padahal Indonesia penghasilan minyaknya rata – rata dalam sehari bisa mencapai 1.000.000 barel minyak, bisa kita lihat 90% dari semua itu dihasilkan oleh perusahaan asing. Bisa kita lihat juga dominasi perusahaan asing yang bergerak di pertambangan nikel, emas, batu bara, tembaga 90% milik asing dan masih banyak lagi perusahaan asing yang bergerak diberbagai bidang mendominasi di Indonesia

Perusahaan asing yang mendominasi di Indonesia adalah perusahaan multi nasional.Perusahaan-perusahaan multinasional yang “menancapkan kukunya” juga tentu saja memberikan implikasi kepada Indonesia, negara yang di’ekspansi’nya, baik dampak positif maupun dampak negatifnya. 
Dampak positif pertama yang paling sering disebut-sebut sebagai sumbangan positif penanaman modal asing ini adalah, peranannya dalam mengisi kekosongan atau kekurangan sumber daya antara tingkat investasi yang ditargetkan dengan jumlah actual “tabungan domestik” yang dapat dimobilisasikan. 

Dampak positif kedua adalah, dengan memungut pajak atas keuntungan perusahaan multinasional dan ikut serta secara financial dalam kegiatan-kegiatan mereka di dalam negeri, pemerintah Negara-negara berkembang berharap bahwa mereka akan dapat turut memobilisasikan sumber-sumber financial dalam rangka membiayai proyek-proyek pembangunan secara lebih baik.

Dampak positif ketiga
adalah, perusahaan multinasional tersebut tidak hanya akan menyediakan sumber-sumber financial dan pabrik-pabrik baru saja kepada Negara-negara miskin yang bertindak sebagai tuan rumah, akan tetapi mereka juga menyediakan suatu “paket” sumber daya yang dibutuhkan bagi proses pembangunan secara keseluruhan, termasuk juga pengalaman dan kecakapan manajerial, kemampuan kewirausahaan, yang pada akhirnya nanti dapat dimanifestasikan dan diajarkan kepada pengusaha-pengusaha domestic.

Dampak positif keempat adalah, perusahaan multinasional juga berguna untuk mendidik para manajer local agar mengetahui strategi dalam rangka membuat relasi dengan bank-bank luar negeri, mencari alternative pasokan sumber daya, serta memperluas jaringan-jaringan pemasaran sampai ke tingkat internasional.

Dampak positif kelima adalah, perusahaan multinasional akan membawa pengetahuan dan teknologi yang tentu saja dinilai sangat maju dan maju oleh Negara berkembang mengenai proses produksi sekaligus memperkenalkan mesin-mesin dan peralatan modern kepada negara yang menjadi tuan rumah.

Tidak selalu dominasi asing tersebut membawa pengaruh baik, misalnya saja rasio utang publik rendah dan terus menurun, likuiditas eksternal menguat,masyarakat Indonesia tidak sepenuhnya dapat menikmati kekayaan alam,adanya ketergantungan negara pada utang luar negri dan investasi asing. Maka dari itu negara kita perlu kewaspadaan tinggi, agar tidak mudah terpengaruh oleh pihak dominasi asing tersebut.

Sikap yang ditunjukkan negara kita terlalu ramah kepada perusahaan asing. Negara Indonesia memberikan kebebasan terhadap perusahaan asing untuk mengelola perusahaannya padahal pihak asing tersebut terlalu banyak membatasai perusahaan kita yang membuka lapangan usaha di negara mereka. Timbal balik yang kurang menguntungkan bagi negara kita karena negara kita hanya memiliki peluang yang sedikit untuk membuka usaha dinegara mereka.

Jika kita bisa mengembangkan suatu sumber daya manusia yang kompeten dan ahli di bidangnya sesuatu yang sangat tidak mustahil Indonesia bisa membangunkan MACAN ASIA! Sampai kapan kita harus menunggu? Mulai dari sekarang lah kita harus menjalankan visi dan misi untuk membangun bangsa ini dan membuatnya menjadi lebih berkembang, mulai dari generasi muda-lah suatu perkembangan akan terjadi, dikarenakan akan adanya inovasi inovasi yang lahir dari pemikiran – pemikiran seseorang yang semangat akan perubahan. Jangan mau kalah dengan bangsa luar kita harus buktikan kalau orang dalam negri bisa bersaing dengan orang asing dan orang dalam negri tidak kalah akan inovasi – inovasinya yang terus berkembang di bandingkan orang asing. Kita bisa melihat peluang yang masih terbuka lebar, kita tahu bahwa negara kita terletak di atas Geo Thermal yang membuat kita kaya akan energi panas bumi, energi panas bumi di Indonesia baru dikelola oleh pemerintah sebanyak 30% dan mash ada 70% yang belom dikelola kita harus melihat ini sebagai peluang, syapa tau dengan energi panas bumi bisa menambah Pembangkit Listri kita di negara ini, dan masih banyak lagi sumber daya alam yang belom di kelola. Kita harus lah menguasai negara kita sendiri dengan orang –orang dari bangsa kita sendiri, jangan mau negara kita di kuasai oleh asing. Dengan pengembangan – pengembangan yang dilakukan secara terus menerus akan membuat Indonesia lebih maju dan dengan pengajaran terhadap tenaga ahli mari kita semua bersatu untuk melawan dominasi perusahaan asing di negara kita sendiri. Sesuatu yang mustahil jangan dipikirkan akan mustahil tetapi berpikirlah terus untuk mencari jalan keluarnya, walaupun membutuhkan waktu yang lama tetapi semua itu akan indah pada waktunya

Jumat, 20 April 2012

Stairway to hiphop heaven gramatik

Basic lagu ini adalah Stairway to heaven dari band yang melegenda Led Zeppelin.
lagu yang aslinya bergenre rock ini di mix dengan music hiphop


Google Project Glass: “One Day…” Augmented Reality Glasses






Google memberi orang gambaran yang lebih jelas dari inisiatif rahasia yang disebut Project  Glass  .itu seperti pembuatan suatu gadget dari goolge berupa kacamata pintar yang berjalan pasa sistem operasi android. Tentu saja, kacamata belum untuk dijual, tapi itu tidak berarti Anda tidakmungkin menemukan karyawan Google melangkah keluar dengan mereka untukmenguji kemampuan mereka . Versi prototipe Google yang telah dipamerkan tampak seperti sepasang sangat halus dan dirancang dengan baik dari wrap-around kacamata dengantampilan yang jelas yang duduk di atas mata. Kacamata dapat mengalirkaninformasi ke lensa dan memungkinkan pemakai untuk mengirim dan menerima pesan melalui perintah suara. Ada juga kamera built-in untuk merekam video dan mengambil gambar. Kaca proyek adalah salah satu proyek yang saat ini sedang dibangun di dalam kantor Google X, sebuah laboratorium rahasia di dekat Mountain View utama Google, kampus California dimana insinyur dan ilmuwan juga bekerja pada robot dan lift ruang angkasa.