This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 20 Maret 2012

Perans SI dalam pembangunan


Peran sistem informasi dalam pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan dibidang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem informasi sangat berperan untuk menterpadukan semua unsur-unsur dan saling berhubungan sehingga sistem informasi tersebut harus dipandang sebagai suatu sistem tunggal, akan tetapi cukup kompleks sehingga perlu diuraikan menjadi subsistem-subsistem untuk perencanaan dan pengendalian pengembangannya serta untuk mengendalikan operasinya. Hakikat proyek sistem terhadap pengendalian proyek pada umumnya tepat. Hal ini menunjukkan penerapan paham sistem dalam pengembangan proyek sistem Informasi berikut : Sistem informasi dirumuskan dan tanggung jawab sepenuhnya dibebankan pada satu orang, subsistem-susbsistem pengolahan informasi yang penting dirumuskan. Batas-batas dan interfaco -interfaco diuraikan dengan jelas, Suatu penjadwalan pengembangan dipersiapkan, Setiap subsistem, apabila telah siap untuk dikembangkan, diserahkan kepada suatu proyek. Pemimpin proyek menguraikan pekerjaan menjadi subsitem-subsistem dan
membebankan tanggung jawab untuk masing-masing, sistem kontrol dipergunakan
untuk memonitor proses pengembangannya.

Sistem informasi mempunyai beberapa peranan dalam pembangunan diantaranya:
·      Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan..

·      Reduce costs
Peranan sistem informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan

·      Add Value
Peranan selanjutnya dari sistem informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan .

·      Create new realities
Perkembangan sistem informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya.

Senin, 19 Maret 2012

Korupsi di Indonesia

Korupsi tampaknya telah menjadi budaya yang mendarah daging di negeri kita tercinta ini, Indonesia. Sebagai negara yang menggunakan adat dan budaya ketimuran yang sangat menjunjung tinggi nilai - nilai moralitas dan kejujuran, sangat miris rasanya bila mengetahui bahwa negara ini menempati posisi 2 sebagai negara terkorup di Asia pasifik menurut survei dari The World Justice Project. Sebelum kita membahas apa dampak korupsi, sebaiknya kita bahas dulu apa itu korupsi. Menurut KBBI, korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Sementara dari arti kebahasaan, korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok. Menurut penulis sendiri, korupsi berarti seseorang yang menyalahkan wewenangnya untuk kepentingan diri sendiri tetapi merugikan institusinya dan orang banyak.

Mengapa korupsi dapat tumbuh subur di Indonesia? Ada banyak penyebabnya. Salah satunya ialah kesejahteraan masyarakat yang kurang, hal ini disebabkan oleh gaji dan pendapatan yang rendah dan mental orang Indonesia yang ingin cepat kaya tanpa mau berusaha dan bekerja keras. Budaya di Indonesia sendiri yang masih money orientedmenyebabkan banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan uang tanpa memikirkan halal haramnya. Ditambah lagi sistem birokrasi Indonesia yang merupakan warisan budaya kolonial Belanda yang rumit membuka celah-celah bagi orang-orang yang ingin melaksanakan praktik korupsi. Apalagi kini nilai - nilai agama yang semakin luntur membuat banyak orang mudah tergiur dengan praktik korupsi.

Selama berbulan tahun belakangan ini, tepatnya dimasa pemerintahan presiden SBY, pemberantasan korupsi di negeri tercinta, Indonesia masih terus berlangsung.  Agaknya karena sedemikian parahnya tingkat korupsi yang terjadi maka sampai dengan hari ini sepertinya belum ada tanda- tanda selesai dengan tuntas.
Berkait dengan hal tersebut diatas, oleh sebab tingkat keparahan yang luar biasa danmasif kegiatan korupsi yang telah dilakukan oleh para koruptor, maka kalau boleh penulis analogi- kan, bahwa peristiwa ini bagaikan seorang dokter yang sedang menangani penyakit kanker kronis.
Seperti diketahui selama ini bahwa penyakit kanker kronis –maa, maksudnya korupsi– biasanya sudah mencapai stadium III atau stadium IV. Sehingga penanganannya tidak cukup dengan cara konservatif saja. Tetapi juga perlu koreksi dengan cara radikal, yaitu medik- operatif. Tujuannya tidak lain adalah untuk menyelamatkan tubuh dan jiwa dari maut yang mengancam. Lebih baik kehilangan beberapa organ tubuh asal bisa hidup dan selamat.
Begitu juga dalam penanganan tingkat korupsi yang parah ini. Seharusnya tega sedikitlah untuk membuang jaringan yang sudah rusak. Kalau tidak, dan sifatnya penanganan dilakukan hanya konservatif belaka, maka cepat atau lambat negeri ini akan digerogoti secara terus menerus sampai binasa oleh para koruptor yang tidak pernah merasa jera.
Jadi jika sudah menetapkan hendak memberantas korupsi maka penanganan korupsi harus dilakukan secara radikal. Membuang sampai ke pusat jaringan kankernya. Dan tindakan ini harus dilakukan secepat- cepatnya agar tidak makin terlambat dan tidak ada harapan lagi bisa sembuh, atau negeri ini terbebas dari cengkeraman jaringan para koruptor yang ter- organisir –menggurita– dan masif



Minggu, 18 Maret 2012

BBM Naik


Seperti diketahui, harga minyak mentah dunia akhir-akhir ini kembali melonjak menembus rekor tertingginya. Pada perdagangan Rabu (22/2/2012), harga minyak light sweet berada di level US$ 106 per barel, sementara minyak Brent berada di level US$ 121,40 per barel. Padahal asumsi APBN 2012 hanya US$ 90 per barel.

Presiden menjelaskan, dalam 2 bulan terakhir, situasi perekonomian global telah menimbulkan kerawanan, ketidakpastian yang berdampak secara langsung dan tidak langsung pada perekonomian negara-negara di dunia. Situasi itu antara lain krisis utang di Eropa dan juga faktor geopolitik di Timur Tengah. Termasuk diantaranya adalah masalah embargo Iran sehingga negara tersebut akhirnya menghentikan ekspor minyak ke Inggris dan Prancis. 

Hal itu terpaksa membuat pemerintah berpikir keras, guna menyelamatkan keuangan negara, agar tidak sampai kebobolan. Sayangnya, upaya keras pemerintah itu hanya baru sebatas "menaikkan" harga BBM bersubsidi saja. Padahal jelas-jelas bakal berimbas pada kenaikan harga, yang semakin menyusahkan rakyat.

Tentu saja, pemerintah sendiri tidak mau disalahkan terkait kebijakannya tersebut. Sebab, alasan pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi dianggap tidak bisa dihindari. Menurut pemerintah, tanggungan subsidi itu semakin memberatkan keuangan negara, dengan kata lain, subsidi BBM yang terlalu tinggi bakal mengancam APBN.

Di sisi lain, kini gantian rakyat yang menyalahkan pemerintah. Apapun alasannya, rakyat lebih berharap agar pemerintah tidak perlu sampai mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Mungkin, pemerintah sudah lupa bahwa mereka dipekerjakan oleh dan untuk rakyat, guna memberikan kesejahteraan, lantaran digaji dari penjualan hasil bumi dan uang hasil pajak yang diambil dari masyarakat.

Dengan demikian, seharusnya bukan rakyat yang dikorbankan, melainkan pemerintahlah yang semestinya harus berkorban. Aneh rasanya, jika banyak orang cerdik pandai di negeri ini, kenapa tidak mampu mengatasi persoalan yang sudah mengarah pada menyakiti perasaan rakyat. Jika bicara keras, semua pasti setuju, kalau hanya untuk mengeluarkan kebijakan menaikkan harga, maka rakyat tidak perlu seseorang dengan titel sarjana berderet di depan dan belakang nama. Cukup anak ingusan saja, asal sudah mengerti untung-rugi.

Sementara itu, solusi terkait pemangkasan sejumlah biaya operasional di pemerintahan yang dianggap tidak penting, semestinya cukup untuk menghindari kenaikan harga BBM, asal bukan sekedar wacana. Kalau perlu, sejumlah tunjangan pejabat pemerintah dipotong, dengan logika bahwa negara saat ini tidak mampu mensubsidi. Cukup dengan gaji dan uang transport ke kantor saja.

Solusi lainnya, pemerintah seyogyanya melakukan perhitungan ulang dengan melibatkan sejumlah pakar dan ahli. Jika perlu mendatangkan pakar independen dari asing, dalam membahas kajian anggaran pemerintah pada lembar APBN untuk menyelamatkannya dari ancaman defisit. Kaji ulang perhitungan pemerintah dengan pihak terkait, seperti PT Pertamina. Periksa hitungan yang harus dikeluarkan pemerintah untuk Pertamina dari hulu ke hilir, cari penyebab lain yang mampu menghindari negara untuk membatalkan kenaikan harga BBM.

Lebih lanjut, pemerintah juga harus lebih tegas dalam mengintervensi semua lini yang menguasai bahan pokok, guna menjaga harga, agar tidak ada lagi segelintir oknum "pengusaha nakal" yang cuma mencari keuntungan dan hobi menyengsarakan rakyat. Pemerintah juga seharusnya lebih fokus lagi memperbaiki kebocoran di internalnya, terkait pembangunan infrastruktur yang mengarah bagi kepentingan perekonomian, pendidikan dan kesehatan untuk rakyat banyak.

Seperti yang sudah-sudah, pemberian kompensasi berupa dana tunai langsung kepada masyarakat, sebagai antisipasi kenaikan harga BBM, dirasa tidak perlu dan perlu dikaji ulang, karena bakal banyak permasalahan terkait penyalurannya, siapa penerimanya, serta waktu dan jumlah yang sering tidak tepat sasaran. Meski dianggap perlu bagi sebagian masyarakat berpenghasilan rendah, tapi lebih elok lagi, jika disalurkan saja buat sejumlah program mengentaskan kemiskinan lainnya yang sudah dijalankan oleh pemerintah.

Ada baiknya, kenaikan BBM tidak jadi dilakukan pemerintah, dikhawatirkan situasi keamanan dalam negeri cenderung bakal kacau, sehingga bukan tidak mungkin perekonomian Indonesia malah akan semakin terjerembab jatuh. Semoga!